Coorporate Secretary and Legal PT Merpati Airlines,Imam Turidy, menjelaskan bahwa penghentian penerbangan ini dimulai per 15 Oktober 2011 sampai waktu yang belum ditentukan. ”Selain rute penerbangan di dan dari dua daerah tersebut, jadwal penerbangan masih relatif normal.Walau begitu, pemberhentian tersebut bisa terjadi secara menyeluruh ke semua wilayah Indonesia jika Pertamina memperluas penghentian pasokan BBM ke seluruh wilayah,”ujar Imam dalam jumpa pers di Jakarta kemarin.
Pertamina menghentikan pasokan avtur untuk Merpati dengan alasan Merpati punya utang avtur kepada Pertamina. Namun,menurut Imam, masalah tersebut disepakati dalam rapat 12 Februari 2011 yang melibatkan Pertamina,PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA),dan Merpati. Pertamina membenarkan penghentian pasokan avtur untuk Merpati.Vice President Corporate Communication Pertamina,Mochamad Harun, menyatakan terpaksa mengambil langkah tersebut sampai Merpati membayar kewajiban utang.
”Perseroan tidak ingin inefisiensi Merpati ditularkan kepada Pertamina. Harusnya dari penghasilan mereka dari penumpang bisa dibayarkan ke Pertamina,” katanya ketika dihubungi SINDO kemarin. Pertamina ingin melihat adanya jaminan dan iktikad baik dari Merpati terlebih dulu sebelum mengucurkan kembali pasokan avtur.Jika pemberian atur diteruskan tanpa jaminan membayar utang, hasilnya tidak baik untuk kedua perusahaan.” PPA kan akan menghentikan penjaminannya, lalu mereka (Merpati) mau bayar bagaimana? ”tanya Harun.
Direktur Utama Merpati Capt Sardjono Jhony mengakui bahwa perusahaannya belum bisa membayar utang avtur kepada pertamina sebagaimana telah ditekankan melalui surat bernomor 225/F10300/ 2011-s3, bertanggal 14 Oktober 2011, perihal peringatan atas pembayaran avtur Merpati. ”Di mana saldo utang terakhir Merpati kepada Pertamina untuk pengambilan (uplift) periode 27 Agustus 2011 sampai dengan 13 Oktober 2011 sebesar Rp2.735.342.331 dan USD93.586.88,”tuturnya.
Meski begitu, dia meyakinkan bahwa utang avtur Merpati kepada Pertamina telah dijamin oleh PPA sebagai perusahaan yang ditugaskan oleh Kementerian BUMN untuk memberikan dana talangan kepada merpati sebelum PMN dicairkan. ”Status utang kami aman karena sudah dijamin pe-merintah melalui PPA. Semestinya Pertamina bisa melanjutkan pengisian dan sabar menunggu dana restrukturisasi dari APBNP 2012 turun,”harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar