BOJONEGORO – Persibo Bojonegoro mungkin layak disebut sebagai tim paling lemah di kompetisi level satu jika dibanding kekuatan Jawa Timur lainnya. Bukan hanya dari sisi teknis, juga dari sisi mental tim ini belum mempunyai modal berarti.
Perjalanan Persibo di kompetisi level atas dalam setahun terakhir serba rumit. Kala baru mentas dari Divisi Utama, tim yang dulu diasuh Sartono Anwar tak mampu menantang kerasnya persaingan Indonesia Super League (ISL) 2010-2011 karena tak pernah beranjak dari zona degradasi.
Beralih ke Liga Primer Indonesia (LPI), Persibo belum juga bisa mengubah dirinya menjadi klub mentereng setelah hanya duduk di papan tengah pada putaran pertama kompetisi tersebut. Nyaris tak ada modal berarti yang dibanggakan Persibo jelang kompetisi musim ini.
Tak adanya perubahan komposisi pemain semakin menegaskan bagaimana kualitas Laskar Angling Dharma sebenarnya. Satu-satunya perubahan berarti hanyalah perubahan kursi kepelatihan dari Sartono Anwar ke Paulo Camargo walau belum diketahui pasti imbasnya ke tim.
Khusus soal pelatih, Camargo mendapat tugas yang tak mudah untuk mengangkat pamor tim oranye. Ia dipaksa memakai komposisi pemain lama yang sebenarnya belum kokoh untuk kompetisi level teratas. Satu-satunya jalan menambah kekuatan adalah perekrutan pemain asing.
Itu karena menambah pemain lokal berkelas sudah nyaris tak memungkinkan. Terlihat dari seleksi yang dilakukan Camargo, pemain lokal hanya diwakili pemain berkualitas biasa. Upaya untuk mendatangkan pemain dari jalur transfer sejauh ini juga tak membuahkan hasil.
Camargo sendiri sudah terbukti tak mampu mengangkat Tangerang Wolves dengan kualitas pemain biasa. Kala menangani tim LPI tersebut, pelatih berkewarganegaraan Brasil tak kuasa menghindarkan timnya dari zona degradasi.
“Saya sekarang masih membangun tim, jadi apa yang terjadi di kompetisi nanti semua belum tahu. Saya belum bisa menargetkan apa-apa, tapi saya ingin membawa Persibo lebih baik,” ucap pelatih yang tugasnya dibantu dua asisten, Wanderley Junior dan Bambang Pramuji.
Masih cukup sulit membayangkan apakah kekuatan yang dimiliki tim kebanggaan Kota Ledre ini bisa lebih gereget dengan kekuatan apa adanya. Kesempatan menambah empat pemain impor masih diragukan bakal mampu menambal lemahnya daya tarung pemain-pemain lokal.
Sementara, dari sisi pemain, Persibo terbukti gagal menambah kekuatan dengan pemain berlevel bintang. Sempat mengincar Hamka Hamzah, Wahyu Wiji Astanto, maupun striker gaek Kurniawan Dwi Yulianto, nyatanya tak satu pun sudi mampir ke Bojonegoro.
Pamor tim yang masih redup diperkirakan menjadi salah satu penyebab sulitnya Persibo mendatangkan pemain berkelas. Sebagai ‘tim muda’ dan belum mencatat prestasi berarti, plus permodalan yang tak begitu kuat, menjadi faktor yang mau tak mau harus dimaklumi.
Beralih status menjadi tim milik Konsorsium LPI tak serta merta menjadi Laskar Angling Dharma bergelimang harta. Pendanaan ini nyaris sama dengan saat Persibo masih ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro.
Ketua Umum Persibo Bojonegoro Taufik Riesnendar mengakui, Persibo belum bisa dikatakan sebagai tim besar dan ada kendala tersendiri dalam mendatangkan pemain berkelas timnas. Menurutnya Persibo masih butuh waktu untuk bisa merekrut pemain semacam itu.
“Musim ini kita berupaya lebih baik, karena dengan prestasi lebih baik maka pemain juga tertarik bergabung Persibo. Target kita tak terlalu muluk dulu, musim ini kita coba menembus papan tengah karena realitanya persaingan sangat berat,” kata Taufik.
Persibo tahu diri. Dengan rencana degradasi enam tim sekaligus, maka klub ini dituntut ekstra hati-hati. Sebagai tim dengan kekuatan kurang meyakinkan dan mental belum mapan, target paling realistis klub ini yang sebenarnya adalah menghindari ancaman degradasi.
Aris Tuansyah dkk tak mampunyai pilihan lain kecuali memberikan permainan jauh lebih baik dibanding di LPI silam. Satu yang harus diketahui pemain, kompetisi musim ini tak hanya beranggotakan lebih banyak klub, tapi secara kualitas juga jauh berbeda dengan LPI. (Kukuh Setiawan/Koran SI/edo)
Sumber
okezone.com
Misi Persibo, Menghindari Degradasi
Misi Persibo, Menghindari Degradasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar