JAKARTA, (PRLM).- Kabinet baru yang segera diumumkan itu akan merupakan sebuah kabinet kerja. Karena itu, dalam pertemuan dengan pimpinan parpol koalisi, para petinggi partai mitra koalisinya sepakat menyatakan perombakan kabinet itu perlu dilakukan. Hal itu dkatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Puri Ciekas, Kamis.
Presiden menegaskan, para menteri dalam kabinet yang akand dirombak nanti harus bertanggungjawab, fokus pada pekerjaan, dan bisa bekerja keras. “Jangan menjadi beban bagi pemerintah, jangan menjadi beban bagi presiden,” katanya.
Dikatakannya, perombakan KIB II adalah hak prerogratif presiden sebagaimana diatur dalam UUD 45. Akan tetapi, ia menilai perlu memberikan penjelasan kepada partai politik dan koalisi tentang tujuan, sasaran dan latar belakang dilakukan perombakan kabinet kali ini.
“Bukan koalisi yang menentukan kebijakan pemerintah, tetapi dalam real politic, saya yang meminta pandangan koalisi untuk menentukan kebijakan pemerintah. Pekerjaan ini (pembicaraan dan penggodokan calon menteri, red.) masih akan berlanjut sekitar satu, dua, tiga dan empat hari,” kata Presiden.
Yudhoyono mengaku menerima masukan dari masyarakat agar mengangkat menteri tidak perlu melihat partai politiknya, asalkan profesional dan bisa bekerja. Akan tetapi, katanya menegaska, tidak bisa serta merta seperti itu karena ada etika koalisi. “Saya dengar pandangan dan kritik dari luar, sudah angkat saja siapa pun. Tidak perlu lihat siapa, dari mana asalnya tak perlu dari partai mana, sepertinya ideal. Tapi dalam real politics tentu tidak kenal seperti itu. Kita berkoalisi. Di negara manapun ada etika koalisi, ada kewajiban,” katanya.
Ia yakin masih ada menteri dari parpol yang diyakini memiliki kapabilitas, integritas dan rekam jejak yang baik, maka rakyat akan mempercayainya. “Diharapkan reprensentasi partai politik juga diyakini memiliki kapabilitas dan rekam jejak yang baik dan dengan demikian rakyat akan memberikan trust-nya, menteri-menteri yang baru dipercayai bisa mengemban tugasnya dengan baik,” jelasnya.
Ditambahkannya, meskipun belum zaken kabinet atau yang sepenuhnya kabinet kerja, tetapi mestilah para menteri bertanggung jawab dan fokus pada pekerjaannya dan tentu bersedia bekerja keras. (A-75/A-26).***
Sumber
google news
Kabinet Baru Merupakan Kabinet Kerja – Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar